Pembelaan terhadap Islam datang dari Paus Fransiskus. Ia mengatakan agama Islam tidak boleh disamakan dengan tindak kekerasan, dilansir UPI, . Menurut dia, tidak dibenarkan bagi siapa pun mengatakan terorieme merupakan bagian dari agama untuk menyerang islam.
“Alquran adalah kitab perdamaian, ini adalah kitab yang merupakan sebuah buku kenabian perdamaian,” kata Paus Fransiskus sebagaimana dikutip dari laman On Islam, Selasa 2 Desember 2014.
Selain itu, Fransiskus juga meminta para pemimpin Muslim di seluruh dunia untuk mengutuk segala tindakan terorisme yang dilakukan atas nama Islam. Ia beranggapan, “Kutukan Global” dari seluruh pemimpin Muslim akan membantu menghilangkan pandangan yang berkembang mengenai umat Islam yang terkenal kerap melakukan kekerasan.
Paus Fransiskus juga berkunjung ke Masjid Biru di Istanbul. Di sana, Paus berdoa. Sesudah itu, berkunjung ke Museum Hagia Sophia, yang pernah difungsikan sebagai gereja dan masjid itu.
Paus menambahkan, ada pandangan yang keliru tentang Islam. Terutama tentang terorisme yang selalu dikaitkan dengan Islam.
“Anda tidak bisa mengatakan itu, seperti juga mengatakan semua umat Kristiani adalah fundamentalis,” tutur dia.
Ia menilai tidak semua Muslim adalah teroris. Begitu pula, lanjut dia, tidak semua orang Kristen adalah fundamentalis. Pernyataan tersebut ia sampaikan saat kedatangannya kembali ke Roma setelah kunjungannya di Turki.
Paus mengatakan kepada Presiden Turki Tayyip Erdogan bahwa akan indah jika semua pemimpin Islam, pemimpin politik, agama atau akademisi mengutuk hal ini karena akan sangat membantu sebagian besar orang Muslim.
Di Turki, sebagian besar penduduk merupakan warga Muslim. Pemeluk agama kristen hanya ada sekitar 120 ribu orang sedangkan muslim 80 juta orang.
Di Istanbul, Paus Fransiskus menyerukan untuk segera mengakhiri penganiayaan terhadap orang Kristen di Timur Tengah.
Paus bersama Patriark Bartholomew I mengatakan mereka tidak akan menarik umat Kristen pergi dari Timur Tengah.
Mereka juga mengutuk penganiayaan terhadap saudara-saudara mereka yang telah diusir secara paksa dari Timur Tengah.