9Trendingtopic - Berbeda dengan larangan lainnya, dalam melarang zina Allah menggunakan kalimat “jauhilah zina”. Selain terbukti zina bisa mendatangkan penyakit menular dan menjijikkan, balasan zina ternyata bisa terjadi di rumah pelakunya.
Hal itu dibuktikan dalam sebuah catatan laporan kepolisian. Dua orang lelaki bersepakat dalam maksiat. Setan menggoda dan mendorong keduanya.
Kesalahan keduanya adalah karena keduanya telah menikah. Salah seorang dari mereka suatu hari berpetualang. Seorang wanita menghubunginya… Hubungan haram terjadi antara keduanya.
Dia berjanji kepada wanita untuk menghabiskan malam bersamanya suatu saat nanti. Demi keamanan, lelaki ini beralasan kepada isterinya bahwa dia mempunyai pekerjaan yang harus diselesaikan. Dia menyuruh isterinya agar pulang ke rumah orang tuanya. Istri pun menurut.
Lelaki serigala pengkhianat ini pergi menjemput pacarnya di tempat yang telah dijanjikan.
Si wanita ini berkata, “Kita duduk dulu di taman, kemudian sesudah itu pulang ke rumah.” Serigala ini mengangguk.
Sesampainya di rumah, wanita itu memintanya agar membeli makanan dan minuman terlebih dahulu.
Dia pun pergi ke salah satu rumah makan untuk membeli pesanan sang kekasih.
Di tengah jalan, mobil polisi menghentikan mobilnya. Pak polisi berkata, “Anda telah melanggar rambu lalu lintas. Matikan mobilmu dan ikutlah bersama kami.”
Dia menuruti ucapan bapak polisi.
Sesampainya di kantor polisi, dia meminta izin untuk menghubungi karibnya. Di pojok ruangan dia mengontak teman karibnya.
“Aku mohon…di rumahku ada seorang wanita… makan malam ada di mobil… dan mobil ada di tempat ini… Ambillah makan malam di mobil, dan pergilah ke rumah. Lanjutkan rencana. Jika kamu telah memangsanya, pulangkan dia ke rumahnya. Aku takut isteriku pulang dan aibku bisa terbongkar.”
Karibnya menjawab, “Tenang saja, asalkan ada mangsa.” Teman karib ini melesat ke rumah sahabat dekatnya. Apa yang dia lihat? Tamparan apa yang dia terima? Pukulan apa yang dia terima?
Pemandangan yang menyesakkan. Dia menemukan isterinya di rumah sahabat karibnya. Ternyata selama ini isterinya berselingkuh dengan sahabat karibnya yang sekarang berada di kantor polisi.
Dia terpukul dan berteriak, “Kamu aku talak tiga…empat, bahkan seribu..!!!”
Apa gunanya semua itu bagimu?
Siapa yang menggali lubang, dia pasti terperosok ke dalamnya. Jagalah dirimu, niscaya isterimu pun terjaga dari yang haram. Jauhilah perkara yang tidak pantas bagi seorang muslim. Sesungguhnya zina itu adalah hutang. Jika kamu berhutang, maka ketahuilah kamu pasti membayarnya dari keluargamu.
Barangsiapa berzina di suatu kaum dengan dua ribu dirham, niscaya akan terjadi zina di keluarganya dengan gratis.
Barangsiapa berzina, niscaya dia akan dibalas sepertinya, di rumahnya. Jika kamu – wahai orang ini – berakal, maka mengertilah. Wahai perusak kehormatan masyarakat, pengikut jalan kerusakan, engkau tidak tanpa kemuliaan.
Jika engkau adalah orang merdeka dari keturunan orang yang mulia niscaya engkau tidak merusak kehormatan seorang muslim.
Kisah di atas bersumber dari tulisan Khalid Abu Shalih dalam buku Waspadalah Putriku, Serigala Mengintaimu! sebagaimana dimuat di syahida.
Hal itu dibuktikan dalam sebuah catatan laporan kepolisian. Dua orang lelaki bersepakat dalam maksiat. Setan menggoda dan mendorong keduanya.
Kesalahan keduanya adalah karena keduanya telah menikah. Salah seorang dari mereka suatu hari berpetualang. Seorang wanita menghubunginya… Hubungan haram terjadi antara keduanya.
Dia berjanji kepada wanita untuk menghabiskan malam bersamanya suatu saat nanti. Demi keamanan, lelaki ini beralasan kepada isterinya bahwa dia mempunyai pekerjaan yang harus diselesaikan. Dia menyuruh isterinya agar pulang ke rumah orang tuanya. Istri pun menurut.
Lelaki serigala pengkhianat ini pergi menjemput pacarnya di tempat yang telah dijanjikan.
Si wanita ini berkata, “Kita duduk dulu di taman, kemudian sesudah itu pulang ke rumah.” Serigala ini mengangguk.
Sesampainya di rumah, wanita itu memintanya agar membeli makanan dan minuman terlebih dahulu.
Dia pun pergi ke salah satu rumah makan untuk membeli pesanan sang kekasih.
Di tengah jalan, mobil polisi menghentikan mobilnya. Pak polisi berkata, “Anda telah melanggar rambu lalu lintas. Matikan mobilmu dan ikutlah bersama kami.”
Dia menuruti ucapan bapak polisi.
Sesampainya di kantor polisi, dia meminta izin untuk menghubungi karibnya. Di pojok ruangan dia mengontak teman karibnya.
“Aku mohon…di rumahku ada seorang wanita… makan malam ada di mobil… dan mobil ada di tempat ini… Ambillah makan malam di mobil, dan pergilah ke rumah. Lanjutkan rencana. Jika kamu telah memangsanya, pulangkan dia ke rumahnya. Aku takut isteriku pulang dan aibku bisa terbongkar.”
Karibnya menjawab, “Tenang saja, asalkan ada mangsa.” Teman karib ini melesat ke rumah sahabat dekatnya. Apa yang dia lihat? Tamparan apa yang dia terima? Pukulan apa yang dia terima?
Pemandangan yang menyesakkan. Dia menemukan isterinya di rumah sahabat karibnya. Ternyata selama ini isterinya berselingkuh dengan sahabat karibnya yang sekarang berada di kantor polisi.
Dia terpukul dan berteriak, “Kamu aku talak tiga…empat, bahkan seribu..!!!”
Apa gunanya semua itu bagimu?
Siapa yang menggali lubang, dia pasti terperosok ke dalamnya. Jagalah dirimu, niscaya isterimu pun terjaga dari yang haram. Jauhilah perkara yang tidak pantas bagi seorang muslim. Sesungguhnya zina itu adalah hutang. Jika kamu berhutang, maka ketahuilah kamu pasti membayarnya dari keluargamu.
Barangsiapa berzina di suatu kaum dengan dua ribu dirham, niscaya akan terjadi zina di keluarganya dengan gratis.
Barangsiapa berzina, niscaya dia akan dibalas sepertinya, di rumahnya. Jika kamu – wahai orang ini – berakal, maka mengertilah. Wahai perusak kehormatan masyarakat, pengikut jalan kerusakan, engkau tidak tanpa kemuliaan.
Jika engkau adalah orang merdeka dari keturunan orang yang mulia niscaya engkau tidak merusak kehormatan seorang muslim.
Kisah di atas bersumber dari tulisan Khalid Abu Shalih dalam buku Waspadalah Putriku, Serigala Mengintaimu! sebagaimana dimuat di syahida.
Sumber : muslimahcorner.com