Apakah anak anda termasuk tipe yang susah makan? Ketika waktu makan tiba, ia terlihat ogah-ogahan atau bahkan menolak makan meskipun dipaksa. Bagi orang tua yang tak sabaran dan kurang wawasan, biasanya acara makan dengan tipe anak seperti ini dipenuhi adegan tangis sana-sini. Tak jarang, agar makanan bisa masuk anak dicubit-cubit dan dibentak untuk segera menelan makanan yang berada dalam mulut. Duh Bunda, semoga kita bukan tipe orang tua yang seperti ini ya.
Bila anak susah makan, coba orang tua khususnya para bunda yang sehari-hari dekat dengan anak introspeksi. Bisa jadi bunda punya peran dalam hal susahnya anak menelan makanan. Kok bisa? Coba deh ditelaah satu demi satu.
- Berbicara negatif pada anak. Saat anak lebih suka ngemil jajanan daripada buah-buahan, coba perhatikan apa yang bunda katakan padanya. Daripada melarang ‘jangan makan kue terus’, lebih baik bunda memberi buah yang bisa langsung dimakan oleh si anak. Kata-kata positif akan memberi efek positif pula pada otak si kecil dan itu berpengaruh ke pola makannya.
- Durasi makan yang panjang. Dengan sedikit ‘paksaan’, bunda bisa membujuk si kecil untuk makan sayur. Meskipun demikian, si kecil tetap saja tak bisa menghabiskan semua sayur yang ada di piringnya. Biarkan, bunda. Apabila bunda memaksanya menghabiskan makanan tak peduli butuh waktu berapa lama pun, maka tindakan seperti inilah yang membuat si kecil jadi makin susah makan. Lazimnya lama makan membutuhkan waktu sekitar 15-20 menit. Jadi ketika dalam jangka waktu tersebut jatah makan si kecil belum habis, tak usah dipaksa. Karena secara langsung maupun tidak, otak si kecil akan menangkap kesan negatif dan pengalaman buruk dalam hal makanan bila ia terlalu lama dihadapkan pada makanan. Biarkan saja dulu ia bermain. Hal ini akan memberi efek rasa lapar karena makanan yang tadi belum tuntas. Diharapkan di waktu makan berikutnya, ia bisa makan dengan lahap. Bagaimana bila itu tidak terjadi? Setiap dua jam sekali, beri ia asupan makanan bisa berupa buah atau makanan bergizi lainnya.
- Menyuapi saat dia tidak lapar. Karena takut anaknya kelaparan atau kurang gizi, seringkali para bunda rela menyuapi anaknya meskipun si anak sendiri tak merasa lapar. Ini adalah kesalahan berikutnya yang membuat anak makin susah makan. Ingat tiap anak memunyai pola makan yang berbeda. Bisa jadi si kecil tidak merasa lapar saat waktu makan tiba karena aktivitasnya hari itu tidak banyak. Tubuhnya tidak membutuhkan energi lebih sehingga ia pun belum merasa lapar. Atau bisa jadi pencernaan si kecil sedang bermasalah sehingga ia tidak merasa lapar padahal perutnya belum terisi apa pun. Maka bunda harus memahami, kondisi mana yang membuat si kecil jadi susah makan.
- Memberi kudapan atau snack terlalu sering. Tak jarang para bunda menyediakan makanan ringan baik beli atau bikin sendiri bagi putra-putrinya. Hal inilah yang membikin anak susah makan karena ia sudah merasa kenyang hanya dengan nyamil makanan selingan tadi. Mulai sekarang kurangi atau bahkan hentikan memberikan coklat, kue-kue, keripik kentang atau makanan kreasi ibunya sendiri sesaat sebelum makan makanan utama. Bila perlu, berikan makanan selingan itu hanya sebagai ‘hadiah’ ketika si kecil bisa menghabiskan makanannya dengan baik.
Nah, dengan wawasan tambahan empat poin di atas, semoga para bunda bisa menilai sendiri penyebab putra-putri tercinta susah makan ya. Setelah itu, silakan dilakukan langkah perubahannya agar si kecil tak lagi susah makan ketika waktu makan tiba. Wallahu alam. (voa-islam).