Wednesday, September 16, 2015

Mengapa Tak Boleh Ceritakan Aib kepada Suami?

Harga HP Daftar Harga HP Asus Zenfone Semua Series Februari 2015. Untuk versi yang paling murah Zenfone 4 dengan ukuran layar 4 inch ini juga menggunakan ... Daftar Harga Hp | Baru | Second | Terlengkap Harga Hp Baru dan Second 2015, Daftar harga Hp Second 2015, Daftar Harga Hp Terlengkap, Daftar harga hp bekas, Daftar Harga Hp Baru dan Spesifikasi, ... ‎Polytron - ‎Vivo - ‎RAM 1.5GB - ‎Iphone Daftar Harga Android Terbaru Referensi daftar harga android terbaru 2015 dilengkapi review spesifikasi ... Harga Smartfreen Andromax C3si dan Spesifikasi, Ponsel Snapdragoan Dual Core ... berita handphone terbaru 2015 diskon kartu kredit mandiri spesifikasi ponsel info harga handphone terbaru ponsel terbaru 2015 hp jual daftar hp harga ponsel daftar harga gadget 2015 harga handpone ponsel samsung samsung hp galaxy handphone hp hp hp terbaru 2015 Daftar Harga HP Samsung Android September 2015 ... Harga HP Samsung Android Terbaru 2015, Daftar Harga HP Samsung Galaxy Bekas, Harga Samsung Galaxy Murah, Harga Samsung Android, Harga HP ... ‎Harga Samsung Galaxy A8 - ‎Harga Samsung Galaxy J5 - ‎Blackberry - ‎Nokia Harga Hp Samsung Galaxy Semua Tipe September Inilah Harga Hp Samsung Galaxy Semua Tipe Terbaru. Harga Samsung Galaxy S, S2, S3, S4, S5 Dan Seri Samsung Galaxy Ace 1, Ace 2, Ace ... Harga HP Samsung Galaxy Android Terbaru 2015 Referensi Daftar Harga HP Samsung Galaxy Update Harga Baru Dan Bekas/Second Smartphone Galaxy OS Android Series Murah Terbaru 2015 Di Indonesia. ‎Daftar Harga HP Samsung ... - ‎Harga HP Samsung Galaxy Note Daftar Harga Samsung Galaxy Terbaru September Sep 1, 2015 - Berikut Update Harga Samsung Galaxy ; Galaxy E Series, Galaxy A Series , Galaxy S Series , Galaxy Note Series , Galaxy Grand Series dll, ... daftar harga hp tablet samsung


Imad Al Hakim dalam buku Kaifa Tashiliina ilaa Qalbi Zaujik (Memikat Hati Suami) membuat satu bab berjudul Jangan Kau Ceritakan Aibmu di Depan Suami!
Bab itu didasari oleh fatwa Ummul Mukminin Aisyah radhiyallahu ‘anha ketika ada seorang wanita yang menceritakan sebuah aib yang ia alami. Namun belum lengkap ia menceritakan, Aisyah telah memotong kalimatnya agar ia tidak meneruskannya.
Maryam binti Thariq meriwayatkan bahwa seorang wanita menemui Aisyah radhiyallahu ‘anha. “Wahai Aisyah,” kata wanita itu, “ketika aku sedang pergi haji menuju Baitullah, laki-laki yang menyewakan kendaraan untuk jamaah haji itu sengaja menyentuh betisku…”
Belum selesai kalimat itu, Aisyah langsung menghentikannya. “Sudah, cukup”
Aisyah kemudian berpaling dan menuruh wanita tersebut keluar. Setelah itu, ummul mukminin juga keluar dan mengumpulkan para wanita mukminah lantas menasehati mereka semua:
“Wahai wanita-wanita mukminah, jika kalian berbuat salah, janganlah sekali-kali menceritakannya kepada orang lain. Mintalah ampunan kepada Allah dan bertaubatlah. Manusia seringkali menginginkan membuka aibnya dan tidak menutupinya. Sedangkan Allah bermaksud menutupinya dan tidak membukanya.”
Menceritakan aib sendiri dilarang karena tidak ada manfaatnya kecuali hanya membuat aibnya terbuka. Padahal Allah Subhanahu wa Ta’ala telah menutup aib itu. Yang dikehendaki Allah, ketika seorang hamba melakukan kejelekan, ia segera bertaubat kepadaNya dengan taubat yang sebenar-benarnya. Taubat nasuha.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

كُلُّ أُمَّتِيْ مُعَافًى إِلَّا الْمُجَاهِرِيْنَ وَإِنَّ مِنَ الْمُجَاهِرِةِ أَنْ يَعْمَلَ الرَّجُلُ بِالْلَيْلِ عَمَلًا ثُمَّ يُصْبِحُ وَقَدْ سَتَرَهَ اللهُ فَيَقُوْلُ يَا فُلَانُ عَمِلْتُ البَارِحَةَ كَذَا وَكَذَا وَقدْ بَاتَ يَسْتُرُهُ رَبُّهُ وُيُصْبِحُ يَكْشِفُ سَتَرَ اللهُ عَنْهُ

“Setiap ummatku akan mendapatkan ampunan dari Allah Azza wa Jalla kecuali al Mujaahiriin yaitu orang yang mengerjakan sebuah perbuatan buruk pada malam hari. Di waktu pagi, ketika Allah telah menutupi aibnya, laki-laki itu mengatakan, “Wahai Fulan, aku telah mengerjakan begini dan begini”. Itulah orang yang malamnya Allah telah menutup aibnya lalu ia membuka aibnya sendiri di waktu pagi” (HR. Bukhari dan Muslim)
Ketika menjelaskan hadits ini dan sejenisnya, Ibnu Abdil Barr menerangkan:
فِي هَذَا الْحَدِيثِ دَلِيلٌ عَلَى أَنَّ السِّتْرَ وَاجِبٌ عَلَى الْمُسْلِمِ فِي خَاصَّةِ نَفْسِهِ إذَا أَتَى فَاحِشَةً ، وَوَاجِبُ ذَلِكَ أَيْضًا فِي غَيْرِهِ
“Dalam hadits ini terdapat dalil yang menunjukkan bahwa ketika seorang muslim melakukan perbuatan yang keji wajib baginya menutupinya, dan begitu juga ia wajib menutupi aib orang lain”
Selain itu, menurut Imad Al Hakim, mengapa istri tak boleh menceritakan aibnya kepada sang suami karena hal itu akan membuat sakit hati. “Saudariku, jika engkau telah berbuat kesalahan atau dosa, janganlah kau ceritakan aibmu tersebut kepada suamimu agar ia tak sakit hati atau cemburu.”
Misalnya sang suami pergi keluar kota untuk waktu yang cukup lama. Lalu seorang istri tak mampu menahan syahwatnya kemudian melakukan masturbasi. Itu merupakan aib. Dan aib itu tidak perlu diceritakan kepada suaminya. Namun ingat, menyembunyikan aib ini bukan untuk mengulanginya. Namun untuk segera bertaubat kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dan tidak mengulanginya. Wallahu a’lam bish shawab. [Muchlisin BK/Webmuslimah.com]

Mengapa Tak Boleh Ceritakan Aib kepada Suami? Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Unknown