SAUDARAKU,
Sebagian orang berpendapat bahwa, menasihati orang lain adalah salah satu cara yang bisa kita lakukan untuk menasihati diri sendiri. Sebabnya, apabila kita telah menasihati orang yang melakukan kesalahan, kita akan malu dan segan untuk melakukan kesalahan yang sama.
Saudaraku,
Perbuatan yang demikian itu tidaklah salah, karena Islam memang mengajarkan untuk saling menasihati dan mengingatkan kepada kebaikan. Namun, apabila kita sendiri tidak bisa mengamalkan nasihat-nasihat itu, maka ini akan menjadi catatan keburukan bagi kita.
Sebagaimana Abu Hurairah ra pernah meriwayatkan tentang hadits isra’ bahwa Rasulullah SAW telah melihat suatu kaum yang memotong lidah dan mulut mereka dengan gunting besi. Setiap kali dipotong, lidah-lidah mereka kembali utuh seperti semula. Tidak ada waktu sebentar pun bagi mereka untuk berhenti.
Saudaraku,
Rasulullah bertanya tentang identitas mereka. Sang malaikat menjawab bahwa mereka adalah para khatib fitnah.
Saudaraku,
Imam Bukhari dan Muslim pernah juga meriwayatkan sebuah hadits dari Usamah bin Zaid yang mendengar Rasulullah SAW bersabda, “Kelak di hari kiamat, ada seorang yang didatangkan lalu dilemparkan ke neraka. Seisi perutnya tiba-tiba keluar dalam neraka. Laki-laki tesebut berputar-putar seperti halnya seekor keledai yang berputar-putar di padang rumputnya.”
Saudaraku,
“Para penghuni neraka kemudian berkumpul dan bertanya, ‘Kenapa engkau ini? Bukankah engkau dulu selalu memerintahkan kami untuk mengerjakan kebaikan dan melarang kami mengerjakan kemunkaran?’
Saudaraku,
“Laki-laki tersebut menjawab, ‘Aku pernah memerintahkan kalian untuk mengerjakan kebaikan namun aku sendiri tidak melakukannya. Aku juga melarang kalian untuk tidak melakukan kemunkaran namun aku sendiri mengerjakannya.’.”
Saudaraku,
Semoga kita terhindar dari yang demikian itu. []
Sumber: Misteri Malam Pertama di Alam Kubur/ Jubair Tablig Syahid/Penerbit: Cable Book/2012