Orang-orang yang memiliki kulit sensitif pasti pernah mengalami kesulitan saat mereka berusaha untuk menghindari berbagai bahan penyebab alergi (alergen) yang dapat memicu terjadinya berbagai reaksi alergi pada kulit. Misalnya, timbulnya bercak kemerahan, gatal, dan rasa tidak nyaman lainnya.
Mengapa beberapa orang mengalami reaksi alergi terhadap bahan pakaian yang dikenakannya sedangkan orang lainnya tidak?
Ternyata, banyak orang mengalami reaksi alergi terhadap pakaian karena pakaian yang mereka kenakan mengandung formaldehida yang biasa digunakan dalam proses pembuatan kain tahap akhir.
Walaupun reaksi alergi terhadap pakaian ini lebih sering ditemukan pada wanita, akan tetapi bukan berarti para pria tidak dapat mengalaminya.
Para pria tetap dapat mengalami reaksi alergi yang serupa bila mereka juga memiliki kulit yang sensitif.
Jadi, bila Anda sering mengalami reaksi alergi seperti bercak kemerahan yang gatal pada beberapa bagian tubuh, terutama pada bagian di mana pakaian melekat erat (ketat) pada bagian tubuh tersebut, maka Anda mungkin perlu berkonsultasi dengan seorang dokter spesialis kulit.
Bercak kemerahan ini dapat mengalami
Iritasi bila berkontak dengan keringat atau bila bercak timbul di daerah kulit yang sering bergesekkan.
Menurut the American Contact Dermatitis Society, bagian tubuh yang paling sering mengalami reaksi alergi adalah bagian belakang leher, punggung, tubuh bagian samping, pinggang, dan telapak tangan.
Akan tetapi, bukan berarti reaksi alergi tidak dapat terjadi di bagian tubuh lainnya. Formaldehida digunakan untuk membuat pakaian yang tidak mudah kusut.
Berbagai jenis pakaian yang berbahan rayon, katun campuran, corduroy, anti kusut berbahan katun 100%, dan berbagai jenis bahan sintetik yang dicampur dengan polimer pasti mengandung formaldehida; termasuk baju tidur (lingerie) dan pakaian dalam wanita.
Beberapa bahan pakaian yang aman untuk digunakan orang-orang dengan kulit sensitif adalah sutra 100%, linen 100% (bila mudah kusut), poliester 100%, akrilik 100%, nilon 100%, spandeks, flannel (lembut), wool (mungkin dapat menyebabkan iritasi), dan denim.
Selain pakaian, terdapat beberapa hal lainnya yang juga mengandung formaldehida seperti obat-obatan dan beberapa produk perawatan lainnya.
Dianjurkan agar Anda membaca label pakaian Anda dan pisahkanlah pakaian yang aman untuk dipakai.
Selain itu, pilihlah pakaian yang longgar karena pakaian ketat dapat meningkatkan kontak antara kulit dengan kain dan meningkatkan produksi keringat yang dapat memicu timbulnya gejala.
Sumber: tribunjabar