Kabar tentang pembalut wanita yang mengandung zat pemutih dan dikhawatirkan berbahaya bagi tubuh masih hangat menjadi perbincangan. Meskipun Kemenkes telah menjamin keamanan pembalut yang beredar di pasaran, masih banyak wanita khawatir akan dampak yang akan timbul dari penggunaan pembalut sekali pakai tersebut dalam jangka waktu panjang.
Pasalnya, penelitian menunjukkan terdapat sebanyak 107 bakteri per milimeter persegi ditemukan di atas pembalut wanita pada umumnya, kondisi inilah yang membuat pembalut menjadi sumber sarang pertumbuhan bakteri merugikan, meski pembalut biasa hanya dipakai selama 2 jam saja. Wah, bayangkan jika dipakai lebih dari 2 jam!
Banyaknya produk pembalut wanita yang berbahan baku kertas koran, kardus, karton bekas, yang pasti penuh dengan bakteri dan kuman-kuman, menjadi salah satu penyebab kekhawatiran tersebut. Pembalut yang beredar saat ini bukan terbuat dari kapas asli. Dalam rangka memproduksi pembalut dengan harga yang dapat dijangkau masyarakat, bahan baku tersebut akhirnya digunakan yang tentunya menggunakan proses campuran bahan kimia seperti khlor untuk pemutihan, sterilisasi kuman, dan menghilangkan bau.
Namun, ada cara sederhana untuk setidaknya meminimalisir dampak penggunaan pembalut sekali pakai yang dikhawatirkan akan membahayakan, yaitu dengan cara mengetesnya.
Tes 1
1. Suntikkan 35 – 50 ml/cc air pada permukaan pembalut (air sebagai zat cair pengganti darah).
2. Diamkan beberapa saat lalu tekan selembar tisu yang ditaruh pada permukaan pembalut tersebut. Ini adalah posisi saat wanita duduk, ada tekanan pada pembalut.
3. Apa yang terlihat? Apakah tisu basah? Kalau tisu basah, ini menandakan daya serap pada pembalut kurang baik.
Tes 2
1. Siapkan ½ (setengah) gelas air putih, usahakan gunakan gelas yang bening atau transparan agar bisa melihat proses yang terjadi dan juga sediakan alat pengaduk (contoh: sumpit)
2. Sobek pembalut dan ambil bagian inti pembalut yang ada di dalamnya (bahan penyerap, kapas). Masukkan ke dalam gelas berisi air sebagian dari bagian inti pembalut tersebut, lalu aduk.
3. Apa yang terlihat? Apakah bagian inti pembalut hancur, seperti pulp kertas dan apakah air berubah menjadi keruh? Kalau jawabannya iya, ini menandakan pembalut menggunakan bahan yang kurang berkualitas dan memakai zat pemutih.
Demikianlah beberapa cara untuk mengetes kualitas pembalut wanita yang biasa kita gunakan. Semoga bermanfaat.(muslimahzone)
Sumber: MuslimahCorner